Penyakit Kotoran Putih (WFD) telah banyak di bahas oleh berbagai ahli dan praktisi budidiya baik di Indonesia maupun dunia. Sebagian besar sudah menjelaskan penyebab dan akibat nya. Dari berbagai literatur dan sumber juga dijelaskan bahwa jika serangan WFD sudah parah ( acute), sulit bahkan belum bisa di atasi. Kondisi ini juga yang saat ini sedang kami alami.
Ada satu hal baik yang bisa kami sharing bahwa : Pada umumnya Pencegahan akan lebih baik dari pengobatan, tetapi jika dalam kondisi lingkungan / kondisi tertentu dan potensi infeksi penyakit ini besar maka MENGENAL GEJALA AWAL INFEKSI AKAN SANGAT MEMBANTU MEMULIHKAN KONDISI KESEHATAN UDANG.
Hasil dari pengamatan lapangan mengenai infeksi WFD kenapa sulit di sembuhkan karena terlambat identifikasi gejalanya. Kondisi yang sering kita temukan dilapangan biasanya kondis yang sudah parah :
- Munculnya kotoran putih panjang mengambang di permukaan air.
- Dijumpai nafsu makan udang turun drastis atau bahkan hilang selera makan (mogok makan).
- Dijumpai udang mulai keropos ( soft shell), red body, size variasi meningkat.
- Dijumpai mulai ada kematian.
Infeksi WFD ( Kondisi Parah)
Boonkob viriyapongsutee, 2016 Gambar Kondisi Kotoran dan Usus Udang yang terinfeksi Parah. |
Jika kita menjumpai kondisi seperti diatas,yang biasa kita lakukan adalah segera memperbaiki kondisi kualitas air dan kualitas dasar tambak secara fisik (sipon & ganti air), kimia (treatment sock pH dengan CaOH2) maupun biologis (probiotik ).
Semua tindakan yang kita lakukan target utamanya adalah mengurangi bahan organik di tambak agar bakteri vibrio tidak berkembang. Usaha perbaikan ini jarang memberikan hasil yang maksimal, kalaupun sembuh sifatnya sementara. Dan jika kambuh lagi biasanya kondisi infeksinya semakin parah.
Tindakan yang sama, tetapi dilakukan pada kasus infeksi tahap awal memberikan peluang kesembuhan yang lebih besar. Kuncinya adalah deteksi dini tanda-tanda munculnya penyakit WFD, kecepatan & ketepatan penanganan, konsistensi dalam menjaga kualitas air & lingkungan tambak, manajemen pakan yang tepat.
Berikut adalah tanda - tanda yang kami amati pada tambak yang terinfeksi gejala kotoran putih ( Kami sebut White Feces Syndrome / WFS).
GEJALA AWAL INFEKSI WFD :
1. Periode Persiapan Lahan dan Pembentukan Air
2. Kondisi Parameter Kualitas Air
Dari pengamatan kualitas air sebelum terjadi infeksi WFD, terlihat adanya kondisi yang berbeda antara tambak yang terinfeksi dan tidak :
- Fluktuasi parameter DO dan pH yang dipicu oleh kepadatan plankton ( Transparansi < 30 cm).
- Terjadi crash & perubahan komposisi plankton yang dipicu meningkatnya Pospate (PO4).
- Data TAN dari bulan pertama budidaya sudah tinggi.
- TVC dari bulan pertama lebih tinggi.
4. Gejala awal Infeksi Pada Nafsu Makan Udang dan Pertumbuhan
TINDAKAN PENCEGAHAN & MENGURANGI RESIKO TERINFEKSI
Penanganan cepat pada kasus gejala WFD telah banyak membantu memulihkan performance budidaya kami.
Penting : Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, yang kami ketahui penyebab utama infeksi WFD adalah adanya multi infeksi dari micro organisme pathogen ( bakteri khususnya vibrio, protozoa & parasite).
Pengendalian limbah bahan organik baik dari pupuk organik, jasad plankton yang mati & utamanya sisa pakan ditambak menjadi prioritas penanganan.
Semoga bermanfaat.
Salam PRIMa
Teguh Winarno
Praktisi Budidaya CP.Prima - Indonesia
matur nuwun pak artikelnya (Mohammad Ismaail alumni WM modul II)
BalasHapusterimakasih tulisannya pak sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan (masih belajar di CPB Blok 71)
BalasHapussip sip, suwun
BalasHapus