qImproved Water Quality
qImproved Sediment Quality
Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei)
dalam beberapa tahun belakang ini menghadapi berbagai macam masalah, antara
lain : kualitas lingkungan perairan yang semakin memburuk dan infeksi penyakit
terutama yang disebabkan oleh virus (WSSV, TSV, IMNV , WFD) semakin meningkat. Sehingga perlu dicarikan solusi pemecahan
masalah agar budidaya udang L.
nannamei tetap produktif.
Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
membantu menjaga kualitas air adalah
dengan menggunakan sistem “bio-treatment
“ ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Ikan nila dapat berfungsi
sebagai agen bio-degradation dan bio
filter sehingga kualitas air menjadi lebih baik dan stabil. Kualitas air yang baik dan relatif stabil
akan mengurangi faktor stressor pada udang yang menjadi triger (pemicu) infeksi
virus.
Istilah “ Bio Treatment “ dalam budidaya udang adalah sistem budidaya
udang dengan
memberikan perlakuan ikan nila di tambak dengan tujuan untuk membantu menjaga keseimbangan ekosistem
tambak. Konsep dari biotreatment ini
adalah memanfaatkan hubungan “simbiosis mutualisme” antara udang dan ikan nila.
Ikan
nila digunakan
sebagai agen bio treatment karena memiliki kelebihan – kelebihan yang
bermanfaat untuk lingkunganya , ikan nila memanfaatkan sisa pakan yang tersedia
di dasar tambak sehingga mengurangi limbah organik (bio degradasi), ikan nila
memanfaat pakan alami yang tersedia di dasar tambak, behavior ikan nila mampu
membentuk keseimbangan mikroflora air (bio filter).
Jadi,
Biotreatment adalah tindakan secara biologis dalam budidaya udang dengan menambahkan ikan nila dalam jumlah tertentu dengan tujuan
untuk :
- Membantu memperbaiki kualitas air
- Membantu memperbaiki kualitas dasar tambak
- Menjaga keseimbangan ekosistem tambak
Dengan
kualitas air yang baik dan stabil akan mengurangi faktor pemicu (trigger)
munculnya penyakit.
Pemilihan Jenis Ikan
Peran Ikan dalam Perbaikan Ekosistem Tambak
Bio – Treatment
Membantu Menjaga Kualitas Air dan Dasar Tambak
Penerapan Bio-Treatment ikan pada Tambak Intensif
Aplikasi program bio-treatment ikan nila bisa dilakukan ditambak budidaya maupun di sistem Reservoir Pond kita, seperti ilustrasi berikut.
Metode Penebaran Ikan di Tambak Udang
Pada bulan Maret 2010
telah dilakukan suatu percobaan aplikasi program bio-treatment ke tambak
budidaya yang terinfeksi IMNV (PCR). Pengamatan lapangan dilakukan dengan
memonitor parameter kualitas air , pertumbuhan udang, kesehatan udang dan performance
panen. Hasilnya di bandingkan dengan tambak sebelahnya yang masih satu lot
sebagai kontrol.
Hasil
dari pengamatan tersebut tercantum seperti data di bawah ini :
Tabel
: Perbandingan antara tambak 0.25 Ha yang menggunakan program Bio-Treatment dengan
tambak yang tidak menggunakan (dalam satu lot) di WM.
Sumber
Data :
-
WM
- Performance Comparison Bio-Treatment
and vs Convensional,
Maret 2010, Noppachoke Thanachai
KESIMPULAN SEMENTARA :
- Tambak dengan bio-treatment menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik di banding tambak tanpa bio-treatment (ADG 0,188 vs 0,165).
- Performance FCR tidak menunjukkan perbedaan yang significant ( FCR 1,52 vs 1,50), artinya pengaruh ikan nila terhadap FCR sangat kecil.
- Kualitas air di tambak dengan bio-treatment terlihat lebih stabil dibanding tambak tanpa bio-treatment ( Fluktuasi pH, transparency dan TAN). TAN di tambak bio treatment relatif lebih kecil, TVC sama sama rendah, hal ini diduga karena efek dari aplikasi shock pH dengan CaOH.
- Diversitas (keanekaragaman) plankton di tambak bio-treatment terlihat lebih tinggi.
Catatan :
-
Opersional tambak menggunakan
SOP budidaya udang.
-
Tidak dibutuhkan Feeding program
khusus untuk ikan.
Salam Prima
Teguh Winarno
Praktisi Budidaya CP.Prima - Indonesia
pak, bagaimama langkah - langkah membuat treatment kualitas air tambak yang baik untuk awal tebar, salam petani tradisional
BalasHapusPak Faruq Umar yg terhormat, pada awal tebar kendala teknis yg sering muncul adalah kestabilan plankton ( plankton sering drop atau berganti warna ( jenis). Kondisi ini yg sering kita alami di tambak pada saat awal tebar sampai DOC 30. Akibat kondisi ini, kita tidak menyadari telah terjadi penumpukan bahan organik ( jasad plankton). Jika kondisinya berulang ulang makan dasar tambak kita menjadi kotor krn limbah organik. Efek berantai selanjutnya adalah mulai tingginya gas gas beracun seperti amonia / H2sdan populasi vibrio akan meningkat.
BalasHapusKondisi ini bisa kita hindari kalau kita bisa menjaga kestabilan plankton dari awal, untuk mengontrol kondisi plankton harus dilakukan pengecekan warna air dan kecerahan (transperancy) setiap hari pagi dan sore. Transpransi plankton pada awal tebar kondisikan pada level 40/50 cm.
Agar plankton kita tetap stabil tetap lakukan perawatan dengan melakukan pemupukan ( organik/inorganik).
Semoga bermanfaat.
Pak Faruq Umar yg terhormat, pada awal tebar kendala teknis yg sering muncul adalah kestabilan plankton ( plankton sering drop atau berganti warna ( jenis). Kondisi ini yg sering kita alami di tambak pada saat awal tebar sampai DOC 30. Akibat kondisi ini, kita tidak menyadari telah terjadi penumpukan bahan organik ( jasad plankton). Jika kondisinya berulang ulang makan dasar tambak kita menjadi kotor krn limbah organik. Efek berantai selanjutnya adalah mulai tingginya gas gas beracun seperti amonia / H2sdan populasi vibrio akan meningkat.
BalasHapusKondisi ini bisa kita hindari kalau kita bisa menjaga kestabilan plankton dari awal, untuk mengontrol kondisi plankton harus dilakukan pengecekan warna air dan kecerahan (transperancy) setiap hari pagi dan sore. Transpransi plankton pada awal tebar kondisikan pada level 40/50 cm.
Agar plankton kita tetap stabil tetap lakukan perawatan dengan melakukan pemupukan ( organik/inorganik).
Semoga bermanfaat.
terima kasih pak teguh atas sarannya, sudah saya lakukan dengan pemupukan organik untuk transparancy sudah sekitar 30-40 cm cuma di atas permukaan air tambak timbul ada kotoran semacam penumpukan sisa pakan/pupuk organik, kondisi tersebut apakah berpengaruh pada udang dan bagaimana solusinya, NB: Benur belum saya tebar pak.
BalasHapusPak umar menggunakan pakan untuk pupuk ya? Klo melihat transparansinya sepertinya cukup pekat untuk fase persiapan, ada baiknya pemupukan di kurangi dosis dan frekuensinya. Sambil dimonitor transparansinya. Bisa mulai dumasukkan bakteri de composer untuk membantu penguraian. Semoga sukses pak Umar
HapusMas Saefuddin, yang dimaksud TOM apa TAN ya?
BalasHapusKalau TOM ( Total Organic Mater) penangananya bisa secara mekanis maupun kimia. Cara mekanis contohnya di buatkan kolam pengendapan / sedimen trap sebelum airnya di pakai ditambak, tapi cara ini dibutuhkan waktu yang lama dan lahan yg luas.
Secara kimia bisa dilakukan dengan dua metode : diendapkan dengan kapur atau di oksidasi dengan bahan kimia yg bersifat oksidator kuat ( KMnO4, H2O2 dll). Pemilihan metode sangat tergantung dari kondisi tambak dan udangnya. Selamat mencoba.
Cari Situs Judi Online Yang Memiliki Banyak Bonus Menarik?
BalasHapusTunggu Apalagi ? Gabung Sekarang!
Promo Bonus Member Baru WMBOLA Hingga 1JT
Hubungi Customer Service Kami di :
BBM : WMBOLA
LINE : WMBOLA
WHATSAPP : +85567720924
Ikuti Juga Akun Official Kami di :
Twitter: @wmbola
Facebook : @WMBOLA.CLUB / https://www.facebook.com/wmbola.club/
Situs Togel Teraman
Situs Slot Terbesar
Situs Slot Online
Situs Taruhan Bola
Situs Poker Terbesar
Situs Bandar Poker
Situs Taruhan Casino
Situs Taruhan Poker
Situs Taruhan Togel
Situs Agen Casino